Penciptaan Lapangan Kerja Era Jokowi-JK Lebih Rendah Da

03 Mar 2018 04:09
Tags

Back to list of posts

"Indonesia benar-benar menderita selama program IMF tersebut, oleh karena itu pada era pemerintanan SBY-JK penciptaan lapangan kerja sangat rendah," tambah Djadjad. Agar pemerintahan Jokowi-JK lebih fokus untuk menciptakan lapangan kerja, saran Djadjad, terutama yang pertama agar sektor ekonomi produktivitas naik, dan yang kedua jangan membuat aturan-aturan yang justru merusak sektor-sektor yang banyak menciptakan lapangan kerja.

Rapor Merah Tiga Tahun Pemerintah Jokowi

"Jadi, saya menyimpulkan secara nasional bahwa memang kinerja penciptaan lapangab kerja di era Jokowi-JK masih belum maksimal," katanya.

Hal tersebut diuraikan Djadjad karena bagi dia penciptaan lapangan kerja menjadi sangat krusial supaya dapat mengubah ekonomi politik untuk mengatasi ketimpangan. "Penciptaan kerja adalah perubah ekonomi-politik yang sangat krusial karena menjadi kunci pengentasan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi," tutur Djadjad.

Bursa Asia Tergelincir, Wall Street Libur

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) kembali mengurai hasil perbandingan penciptaan lapangan kerja antara pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan pemerintah sebelumnya, yakni masa Soesilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Ekonom Senior INDEF Djadjad H Wibodo mengungkapkan kinerja pemerintahan Jokowi-JK lebih rendah dari SBY-Boediono jika dilihat dari dua indikator penciptaan kerja. "Jadi, selama tiga tahun Pemerintahan Jokowi rata-rata pertahun tercipta 2,31 juta penduduk," ujar Djadjad pada acara diskusi di kantornya, Selasa (20/2/2018).

Penciptaan Lapangan Kerja Belum Maksimal

Namun, lanjutnya, angka ini lebih rendah dibandingkan Pemerintahan SBY Boediono untuk tiga tahun pertama yang mampu menciptakam lapangan kerja sebesar 2,8 juta, tapi lebih baik dari Pemerintahan SBY-JK yang hanya sebesar 1,68 juta.

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Menurut Djadjad penciptaan lapangan kerja sangat rendah di era SBY-JK karena pada saat itu mereka menaikkan harga BBM sangat tinggi sehingga akhirnya merusak penyerap lapangan kerja "Sehingga pada 2005 penciptaan lapangan kerja sangat anjlok. Ditambah, waktu itu Indonesai baru keluar dari krisis setelah program IMF," ungkapnya.

Comments: 0

Add a New Comment

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License