Rupiah Diramal Akan Di Atas Rp15.000

27 Nov 2018 04:01
Tags

Back to list of posts

JAKARTA - Penguatan rupiah dikhawatirkan menyebabkan daya saing produk Indonesia mengalami penurunan. Sementara itu, Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai, Rupiah bisa mendekati degree Rp16.000 per USD hingga akhir tahun. Tetapi karena intinya adalah provide dolar atau pemasukan dolar ke ekonomi Indonesia LEBIH KECIL dari demand atau permintaan atau kebutuhan akan dolar, maka rupiah melemah. Untuk itu, Mirza memastikan ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat dibandingkan kondisi 1998.
<img class="alignleft" style="float:left;margin-right:10px;" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2008/10/30/161943p.jpg" width="214px" alt="rupiah terus menguat bi sebut murni mekanisme pasar" />

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Selain itu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga jadi penyebab penguatan dolar AS. Hal tersebut, sambung dia, juga menjadi sentimen pelemahan rupiah. Itulah respons terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed. Sedangkan harga Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 20 bps hingga 70 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 9 bps.
<img class="alignright" style="float:right;margin-left:10px;" src="https://cdns.klimg.com/otosia.com/resized/475x/p/bank/2017/01/31/10-diler-mitsubishi-bakal-punya-fasilitas-perbaikan-bodi-dan-cat-98ab65.jpg" width="207px" alt="rupiah akan terus menguat" />

Produk buatan Indonesia yang di ekspor akan menjadi lebih kompetitif di pasar dunia. Impor barang akan menjadi lebih murah, namun Indonesia menjadi lebih mahal bagi turis asing. Tapi dalam jangka panjang, ekonomi Indonesia akan menurun karena kenaikan suku bunga. Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan, fluktuasi kurs rupiah terjadi karena ketidakpastian ekonomi world.

Permintaan ini berasal dari perusahaan untuk pembayaran utang dan pengiriman dividen, serta adanya reposisi portofolio dari surat berharga dengan denominasi rupiah ke mata uang asing terutama dolar Amerika. Pada kondisi sekarang ini kenaikkan suku bunga memang lebih ditujukan untuk meredam gejolak dengan cara menahan capital outflow. Kurs rupiah diproyeksi masih akan melemah hingga menyentuh Rp14.seven-hundred per dollar Amerika Serikat akibat krisis Turki dan The Fed.

Bhima meramalkan bank sentral sedang menunggu fenomena super dolar yang kemungkinan memuncak pada pertengahan semester kedua untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 25 foundation poin. Selain itu, kata Doddy, terjadi juga peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri.‎ &quot;Dampak ini berpengaruh pada tertahannya laju penguatan rupiah,&quot; ujarnya.

Comments: 0

Add a New Comment

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License